skripsi tentang laporan PKL:

Minggu, 18 September 2011

laporan hasil PKL


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika mengambil tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktek. Sehingga peserta diklat yang harusnya pembelajaran praktek minimal 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktek, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan praktek cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/ industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktek hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Dinas Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur. oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan.
Untuk kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder” biasa batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mengerjakan mengelas.
Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan diatas, DIKMENJUR menetapkan strategi operasional yangberdasarka kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadanan) Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang Seklah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.
B.     Sejarah Tempat Dunia Kerja Industri
Pada awalnya CV. Queen Computer ini berdiri pada tahun 2000 yang bertempat di makassar, tetapi pada saat itu nama Queen Computer belum dicantumkan. Awalnya pak Albert juga biasa menerima servisan komputer jika ada teman yang memintanya untuk memperbaiki komputer tersebut. Lama-lama pak Alber berpikir untuk mengembangkan usahanya kerena uang yang terkumpul dari usaha rentalnya tersebut sudah mencukupi untuk membuka suattu usaha yang lebih besar.
Pada tahun 2002 pak Albert pindah kekota Kendari dan menyewa satu ruko di unit koperasi kodim jl. Dr. Sam Ratulangi No. 127 Kemaraya sebesar Rp. 5.000.000/tahun dengan ukuran 3 X 8. Saat itu pak Albert membuka rental dan servis komputer yang berjalan cukup lancar dengan banyak pelanggan. Tapi pada tahun 2003 pak Albert terserang suatu penyakit yang membuatnya tidak bisa terlalu banyak bergerak. Pak Albert pun hanya bisa duduk dan mengerjakan pesanan dari pelanggan baik itu servis atau pengetikan. Penyakit ini pak Albert derita selama 2 tahun lamanya, selama 2 tahun itu pak Albert masih mempunyai keinginan untuk memperbesar usahanya lagi dan yang menggantikan pak Alber mengurus semua keperluan semua usahanya dari mulai surat-surat pajak, sertifikat tanah, mengatur pemasukan dan pengeluaran adalah istri pak Alber sendiri Winda Pakasi. Akhirnya CV. Queen Computer Kendari di atas namakan Winda Pakasi dan dibuka pada tahun 2004 meskipun pak Alber masih dalam keadaan sakit tapi pak Alber tetap semangat dalam mengerjakan pekerjaannya . dari tahun ketahun usaha pak Alber semakin berkembang serta semakin banyak yang tahu dan pak Alber pun perlahan sembuh dari penyakitnya.
Pada tahun 2007 pak Alber menyewa satu ruko lagi diunit koprasi kodim yang berdampingan dengan tempat sebelumnya dengan biaya Rp. 20.000.000/tahun dengan ukuran 96 dan terdapat satu ruangan didalamnya. Di tempat ini pak Alber membuka suatu tokoh yang menjual laptop, aksesoris komputer, hardware, software dan maintance serta servis laptop dan perinter yang juga terus berkembang hingga sekarang. Dari usahanya tersebut pak Alber sudah dapat membeli motor/mobil dan membeli beberapa petak tanah serta menyekolahkan ananknya dan sampai sekarang usaha pak Alber yang dulunya kecil menjadi besar hingga saat sekarang.

C.     Struktur Organisasi Perusaaha




D.Rekap Peralatan Perusahaan
1.    Obeng Plus ( + )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar